Sambil Bawa Anak
Demi diperlengkapi sebagai Pemurid, ibu-ibu pun membawa anak-anaknya ikut pelatihan pemuridan, Waw!
PROYEKFILIPUSKUBIK
9/26/20243 min read


Dari Jakarta menuju Bali, kami mendarat di Denpasar. Tanpa menunggu lama, perjalanan dilanjutkan ke Gianyar, memakan waktu sekitar 2 jam. Tepat pukul 7 malam, kami tiba di Desa Bintera, di mana GPIBI Pniel menjadi tuan rumah dari pelatihan malam itu. Kami disambut dengan kehangatan luar biasa oleh Pdt Yulius dan istrinya, yang dengan setia menggembalakan jemaat di tempat ini. Kehadiran Pdt Jack, yang turut membawa peserta pelatihan dari gerejanya, GPIB El-Hosya, menambah semangat kami untuk melayani di malam itu. Peserta pelatihan berjumlah sekitar 20 orang, dan yang mengharukan adalah tekad serta semangat mereka untuk hadir.


Setelah menjalani hari yang penuh dengan kesibukan—bekerja, mengurus rumah tangga, dan merawat keluarga—mereka tetap berkomitmen untuk datang. Khususnya para ibu yang dengan rela meninggalkan segala rutinitas rumah untuk dilatih menjadi Pemurid bagi Kristus. Bisa dibayangkan, sebelum datang ke gereja malam itu, mereka mengurus rumah, memasak, mengurus anak-anak, dan mungkin masih menyelesaikan pekerjaan lain, tetapi tidak satu pun dari tanggung jawab itu menghentikan langkah mereka untuk dilatih. Bahkan, ada yang datang dengan membawa balita, tetapi tetap fokus mengikuti materi pelatihan sembari menenangkan anak mereka yang terkadang rewel. Kesungguhan mereka menunjukkan betapa besarnya kerinduan mereka demi melayani sesama. Melihat mereka, kami benar-benar terharu. Di tengah keterbatasan dan kelelahan, mereka tidak hanya datang sebagai peserta yang pasif, tetapi hadir dengan keinginan yang kuat untuk dilatih dan diperlengkapi.




Pelatihan yang kami berikan adalah Training Fasilitator untuk program Proyek Filipus dan KUBIK—program pemuridan yang berfokus pada membangun komunitas yang solid dan memuridkan secara efektif. Pelatihan berlangsung hingga pukul 10 malam, namun tidak ada tanda-tanda kelelahan di wajah peserta. Mereka menyerap setiap materi yang disampaikan, menunjukkan bahwa firman Tuhan dan misi untuk memuridkan sungguh menjadi prioritas dalam hidup mereka.




Setelah pelatihan usai, peserta kembali ke rumah masing-masing. Ada yang berjalan kaki menyusuri jalanan desa, ada pula yang naik sepeda motor, tetap dengan anak-anak mereka di pelukan. Meski lelah, mereka pulang dengan hati yang penuh, membawa visi baru untuk memuridkan dan menjadi saluran berkat di komunitas mereka. Semoga semangat dan ketekunan mereka dalam mengikuti panggilan Tuhan menjadi teladan bagi kita semua. Biarlah pelayanan ini terus berbuah, tidak hanya di Desa Bintera, tetapi di manapun Tuhan menanam benih-benih pemuridan. [Ari]








Pelayanan di Desa Bintera ini adalah pengingat bagi kami tentang pengorbanan dan kesungguhan dalam melayani Tuhan. Ketika melihat bapak ibu yang datang dengan segala kesulitan dan tantangan, kami diingatkan bahwa pelayanan sejati adalah memberikan yang terbaik, meski keadaan tidak mendukung. Apa yang kami alami di sini adalah bukti nyata bahwa di tengah kesederhanaan, Tuhan sedang bekerja melalui orang-orang yang mau dipakai-Nya. Semangat mereka menjadi inspirasi bagi kami semua untuk tidak hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga pelaku firman, apapun keadaan yang dihadapi.












Bible League Indonesia
Mitra Tubuh Kristus untuk Menuntaskan Amanat Agung di Indonesia
Call / Whatsapp
Dukung Kami Dengan Doa dan Donasi
bibleleagueindo@gmail.com
08119202081
Bible League Indonesia | Yayasan Sumber Sejahtera © 2024. All rights reserved.
Connect with us
Bank Account
BCA NoRek. 127.300.2301
a.n. Yayasan Sumber Sejahtera