Polisi Memuridkan Napi

Kalau Pendeta memuridkan seorang jemaat, itu sudah biasa. Tapi bagaimana jika seorang Polisi memuridkan para Napi?

PELAYANANPENJARA

8/13/20242 min read

Di tengah sesaknya kehidupan yang dirasakan para napi di Lapas Kota Manokwari, Papua Barat, ada sebuah kisah yang tak biasa lahir. Bukan dari balik mimbar gereja atau dari kotbah seorang pendeta, melainkan dari seorang polisi. Bung Reynold Murmana, seorang opsir Polisi anggota Brimob, telah menemukan panggilan yang unik dalam hidupnya, yaitu: memuridkan para narapidana dengan menggunakan Proyek Filipus dari Bible League Indonesia di Penjara.

Sebagai seorang polisi, tugas Reynold biasanya adalah menjaga keamanan dan menegakkan hukum. Namun, ada sesuatu yang lebih besar yang Tuhan taruh dalam hatinya—kerinduan untuk melihat transformasi sejati dalam hidup orang-orang yang dia temui. Dan di dalam dinding Lapas Manokwari, dia menemukan ladang pelayanan yang subur. Para narapidana yang ia temui, meskipun tubuh mereka terkurung, memiliki hati yang haus akan perubahan, akan pengharapan.

Melalui Proyek Filipus, Reynold mulai mengajarkan narapidana cara menggali Alkitab, menemukan makna di balik setiap ayat, dan menerapkan ajaran-ajaran Kristus dalam hidup mereka. Awalnya, mungkin tampak aneh bagi mereka—seorang polisi yang biasanya mengawasi, sekarang duduk bersama mereka, membimbing mereka dalam perjalanan rohani. Namun, lambat laun, dinding ketidakpercayaan runtuh, digantikan oleh semangat dan rasa ingin tahu yang mendalam.

Mereka yang dulu hidup dalam kegelapan mulai melihat terang. Tubuh mereka mungkin terkurung di balik jeruji besi, tetapi iman mereka tumbuh, dan jiwa mereka merdeka. Pertemuan baca-gali Alkitab menjadi momen penyegaran rohani. Sebuah bukti nyata bahwa kasih Tuhan dapat menjangkau tempat-tempat yang tak terduga. Dan Reynold tidak hanya memuridkan mereka, tetapi juga menjadi sahabat, seorang pembimbing, dan sebuah jembatan menuju hidup yang baru.

Terimakasih untuk Pdt. Tandi Randa, Korwil kami di Papua Barat, yang telah mengutus Bung Reynold. Karena melalui tangan seorang polisi, benih-benih Injil ditaburkan di tanah yang selama ini dianggap keras dan tak mungkin berbuah. Dan kini, buah itu mulai tampak—buah dari kehidupan yang diubahkan, dari jiwa-jiwa yang menemukan kebebasan sejati dalam Kristus. Kisah ini membuktikan bahwa pelayanan bukan hanya tugas para pendeta, tetapi panggilan setiap orang yang rindu melihat dunia diubahkan oleh kasih Tuhan.

Jika Gereja/Komunitas Anda juga rindu kami support dengan buku-buku Pemuridan dan Alkitab secara gratis, hubungi kami di 0811-9202-081. Dukungan Dana dapat Anda salurkan ke Rekening Bible League Indonesia di BCA norek 127.300.2301 atas nama YASUMA (Yayasan Sumber Sejahtera).

man holding Holy Bible leaning on bricked wall
man holding Holy Bible leaning on bricked wall