Membangun Generasi Penuai di STTII Bali

Sebagai syarat kelulusan, setiap mahasiswa wajib menginjili, memuridkan, dan membaptis minimal 15 orang sebagai syarat kelulusan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi lulusan teologi, tetapi juga pelayan Tuhan yang telah teruji, siap merintis pelayanan dan mendirikan gereja baru di berbagai pelosok negeri.

KERJASAMA

3/7/20254 min read

Salah satu keistimewaan yang membedakan STTII dari kampus-kampus lain adalah bahwa setiap mahasiswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga diwajibkan untuk menerapkan ilmu mereka secara langsung. Setiap akhir pekan, mereka melayani di gereja-gereja lokal, menginjili, memuridkan, dan bahkan membaptis minimal 15 orang sebagai syarat kelulusan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi lulusan teologi, tetapi juga pelayan Tuhan yang telah teruji, siap merintis pelayanan dan mendirikan gereja baru di berbagai pelosok negeri.

Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Banyak dari mereka menghadapi keterbatasan sumber daya: kurangnya bahan pemuridan, Alkitab, dan materi pelatihan yang dapat membantu mereka bertumbuh dan membimbing jiwa-jiwa baru. Di sinilah Bible League Indonesia hadir—bukan hanya sebagai penyedia bahan, tetapi sebagai mitra dalam panggilan besar ini. Kami memastikan bahwa para mahasiswa dapat fokus melayani, tanpa perlu mengkhawatirkan bagaimana mereka akan mendapatkan Alkitab atau materi pemuridan.

Awal Baru di STTII Bali: Langkah Pertama Menuju Transformasi

Setelah penandatanganan MOU beberapa waktu lalu, Pelatihan Proyek Filipus dan Program KUBIK di STTII Bali akhirnya berlangsung untuk pertama kalinya! Selama tiga hari yang penuh semangat, 65 mahasiswa dari berbagai semester berkumpul untuk belajar, bertumbuh, dan diperlengkapi.

Meskipun hujan turun hampir setiap hari, semangat mereka tak tergoyahkan. Ada yang berangkat lebih pagi agar tidak kehujanan, sementara yang lain datang dengan pakaian basah, lalu meminjam baju dari teman di asrama agar tetap bisa mengikuti sesi pelatihan. Kegigihan mereka menjadi bukti bahwa mereka benar-benar haus akan pembelajaran dan siap untuk dipakai Tuhan.

Pada hari pertama, mereka mendalami Proyek Filipus, sebuah program pemuridan yang berfokus pada remaja dan anak-anak. Banyak dari mereka mengungkapkan bahwa selama ini mereka kesulitan mencari bahan ajar yang tepat, dan pelatihan ini menjadi jawaban atas doa-doa mereka.

Pada hari kedua dan ketiga, mereka masuk ke dalam Program KUBIK, yang memberikan metode pengajaran yang lebih sistematis dan mendalam. Ruang kelas dipenuhi dengan tawa, diskusi hangat, dan interaksi yang hidup. Saat sesi roleplay di hari ketiga, mereka belajar menjadi guru dan murid, menerapkan langkah-langkah yang telah diajarkan dengan antusiasme yang luar biasa.

Dari Berbagai Penjuru, Satu Hati untuk Injil

Para peserta datang dari berbagai pelosok negeri, bahkan dari luar Indonesia. Dari Sumba, NTT (Kupang, Alor, Rote, Sabu), Kalimantan Barat (Bengkayang), Sulawesi (Toraja, Mamuju, Manado), Bali, Sumatera Utara (Medan, Nias), Papua, hingga dari negara Timor Leste.

Mahasiswa dari Timor Leste sangat antusias. Mereka berbagi kisah bahwa di negara mereka, gereja-gereja Kristen menghadapi banyak tantangan Mereka merasa bahwa bahan pemuridan seperti yang diberikan Bible League Indonesia masih sangat langka di sana. Dengan penuh harapan, mereka menyampaikan doa dan kerinduan mereka:

Kami berdoa suatu hari nanti Bible League Indonesia bisa datang ke Timor Leste untuk menjangkau lebih banyak gereja dan menyediakan bahan-bahan ini bagi kami."

Bukankah ini panggilan bagi kita semua? Bahwa masih banyak tempat yang merindukan Kebenaran ilahi ini, tetapi belum memiliki akses?

Lebih dari Sekadar Pelatihan: Ini Adalah Sebuah Awal yang Baru

Dampak dari pelatihan ini begitu nyata. 25 mahasiswa telah berkomitmen untuk menjalankan Proyek Filipus di gereja mereka setiap akhir pekan, membawa pemuridan kepada remaja dan anak-anak. 20 mahasiswa lainnya akan mengikuti pelatihan bahasa Inggris intensif selama tiga bulan, menyelesaikan 80 pelajaran sebelum akhirnya terjun menjadi mentor di gereja mereka masing-masing.

Bahkan, beberapa mahasiswa semester akhir telah berencana untuk membawa Proyek Filipus dan Program KUBIK ke gereja asal mereka setelah mereka lulus. Ini bukan hanya sebuah program pelatihan tiga hari—ini adalah sebuah gerakan yang akan terus berkembang dan memberi dampak, menjangkau lebih banyak jiwa, dan meneguhkan lebih banyak gereja di masa depan.

Terima Kasih Sobat: Anda Adalah Bagian dari Misi Ini

Semua ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan kemurahan hati Anda. Setiap Alkitab, setiap bahan ajar, dan setiap pelatihan yang kami berikan adalah bagian dari investasi Anda dalam kehidupan para pelayan Tuhan ini. Melalui dukungan Anda, kita sedang menanam benih yang akan berbuah bagi Kerajaan Allah. Mari kita terus doakan dan dukung mereka, agar kobaran api ini tidak padam, tetapi justru menyala lebih besar, menerangi lebih banyak tempat yang masih haus akan firman-Nya.

Terima kasih karena telah menjadi bagian dari pekerjaan Allah yang luar biasa ini. Bersama, kita bisa menjangkau lebih banyak jiwa! (G.O)