Bu Debora Menuai Jiwa Dengan Alkitab Audio

Bagaimana jika orang yang mau dijangkau adalah orang yang buta huruf atau tuna netra? Bagaimanakah Bu Debora bisa memperkenalkan Firman Tuhan kepada mereka?

AUDIOBIBLE

8/15/20243 min read

Di sebuah daerah pelosok di Yogyakarta, ada seorang pendeta wanita bernama Debora. Ia adalah gembala dari sebuah "gereja rumah," tempat di mana sekelompok kecil orang berkumpul untuk beribadah dan belajar firman Tuhan. Jemaatnya terdiri dari orang-orang yang sudah lanjut usia dan berlatar belakang non-Kristen, yang sebagian besar mengalami kesulitan membaca Alkitab karena kendala bahasa, buta huruf, atau bahkan buta secara fisik.

Di tengah keterbatasan ini, Pendeta Debora merasakan hatinya tersentuh untuk dapat membantu jemaatnya lebih mengenal Tuhan lewat Firman-Nya. Dia tahu bahwa mereka membutuhkan cara yang berbeda untuk bisa mengakses firman Tuhan, dan doa-doanya akhirnya terjawab ketika ia menerima sejumlah unit perangkat Alkitab Audio dalam bahasa Jawa dari Bible League Indonesia.

Tidak berhenti sampai di situ, Pendeta Debora yang telah mendapatkan pelatihan dari Pendeta Thony Ronaldo, kemudian mengadakan pelatihan bagi para pemimpin kelompok sel di gereja rumahnya. Dengan penuh kasih, ia mengajarkan cara menggunakan Alkitab Audio untuk para pemimpin Komsel agar mereka dapat memuridkan para anggota kelompok sel. Setiap pemimpin kelompok sel menyadari bahwa alat sederhana ini memiliki potensi besar untuk membawa perubahan spiritual dalam kehidupan anggota komsel mereka.

Dalam waktu singkat, Alkitab Audio menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan jemaat di sana. Setiap kelompok sel mulai menggunakan perangkat tersebut dalam pertemuan-pertemuan mereka. Firman Tuhan, yang sebelumnya sulit diakses, kini mengalir bebas di antara mereka, memberi pengharapan dan kekuatan baru.

Dalam beberapa bulan, terlihat perubahan yang signifikan. Jemaat yang sebelumnya tertutup dan enggan belajar, kini mulai membuka diri. Mereka bukan hanya mendengar, tetapi juga meresapi firman Tuhan, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kegelapan yang dulu membayangi desa kecil itu perlahan-lahan tergantikan oleh terang pengharapan dan iman.

Bagi Pendeta Debora, melihat transformasi ini adalah jawaban dari setiap doa yang telah ia panjatkan selama ini. Dia tahu, bahwa meskipun perangkat Alkitab Audio ini kecil dan sederhana, dampaknya begitu besar. Cahaya firman Tuhan telah menembus kegelapan di daerahnya, membawa harapan baru bagi setiap orang yang mendengarnya. Dan bagi Bu Debora, itulah mukjizat terbesar yang bisa ia saksikan dalam pelayanannya. Haleluyah! [TR]

Dengan penuh sukacita, Bu Debora mulai mendistribusikan perangkat-perangkat ini kepada jemaatnya. Momen ketika perangkat Alkitab Audio pertama kali diputar di rumah-rumah jemaatnya menjadi momen yang tak terlupakan. Suara lantunan firman Tuhan dalam bahasa Jawa terdengar lembut namun tegas, menyentuh hati setiap orang yang mendengarnya.

Bagi para lansia yang buta aksara, ini adalah pertama kalinya mereka bisa mendengar firman Tuhan dalam bahasa yang mereka pahami. Seorang nenek yang sudah bertahun-tahun tidak bisa membaca karena matanya yang mulai rabun, menangis haru saat mendengar firman Tuhan mengalir dari perangkat kecil itu. "Ini seperti suara Tuhan sendiri yang berbicara langsung ke hati saya," katanya dengan air mata mengalir di pipinya.

brown and black speaker indoor
brown and black speaker indoor